Ruas Jalan Tol Tangerang – Bitung Banjir Parah, Diduga Akibat Pembangunan Drainase Paramount Petals
Banjir itu membuat kemacetan parah dari dua arah pasca wilayah tersebut diguyur hujan dari Sabtu (28/6/2025) siang.
Dilansir dari tabir87news.co.id -DPRD Provinsi Banten mendorong akan adanya investigasi guna mencari penyebab banjir di ruas jalan tol Bitung -Tangerang yang terjadi beberapa hari yang lalu. Yang mana, banjir tersebut telah membuat ruas tol itu lumpuh hingga empat jam lamanya.
Ketua Fraksi NasDem DPRD Banten Wawan Suhada mengaku tidak percaya bahwa banjir tersebut hanya disebabkan oleh tingginya curah hujan yang terjadi saat itu. Sebab, peristiwa itu baru pertama kali terjadi.
“Kita harus cari tau, apakah itu disebabkan murni karena curah hujan yang tinggi atau karena efek luapan air sungai atau karena efek lain.
Ia sendiri mendapatkan informasi bahwasannya, banjir itu diduga kuat efek dari pembangunan perumahan yang marak di area Bitung. Maka dari itu, pihaknya meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup setempat untuk melakukan investigasi langsung ke lapangan, khsusunya ke aliran sungai di sana.“Jika karena luapan air sungai pasti ada yang tersendat, nah disitulah perlu kiranya Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tangerang maupun Provinsi Banten mengecek sendatan aliran sungai tersebut.
Menurutnya, peristiwa ini telah membuat banyak pengguna Jalan Tol dirugikan terutama kerugian non metaril, efek waktu yang terbuang. Dengan begitu, Wawan memandang diperlukan adanya pertanggungjawaban dari pihak Badan Usaha Jalan Tol atau Jasa Marga atas kejadian tersebut.
“Skema kompensasi harus dipersiapkan kepada konsumen jika masalah kemacetan panjang ini terjadi, jangan sampai macet berjam-jam mereka tetap membayar ketika Exit Tol,” tuturnya.
Selain itu, diperlukan juga langkah antisipasi lainnya guna mencegah peristiwa ini kembali terjadi. Mengingat, ruas jalan tol itu merupakan salah satu pintu masuk utama ke wilayah Banten Gerbang tol otomatis. “Ini sebagai salah satu cara mengembalikan marwah jalan tol sebagai jalan bebas hambatan bukan hanya jalan berbayar saja,” tegas anggota Komisi IV DPRD Banten ini.
Ditempat lain berdasarkan investigasi setelah ditelusuri di lokasi proyek pembangunan drainase jalan tol Paramount Petals diduga ada kesalahan pembuatan saluran air yang tidak sesuai bestek yang sudah diperhitungkan amdal, seharusnya sesuai bestek awal, saluran tersebut lurus, kenyataannya saluran tersebut dibengkokkan sehingga diduga itu menjadi salah satu penyebab terjadinya luapan air, karena berdasarkan kenyataannya di lokasi projek tersebut terjadi kerusakan saluran air (jebol) karena tidak dapat menampung volume air yang begitu besar.
Sedangkan pihak proyek Paramount Petals, Barata ketika dikompirmasikan tidak mau memberikan keterangan atau tanggapan.
Ditempat yang berbeda Ernes pemilik tanah yang lokasinya berdempetan dengan proyek drainase Paramount Petals tersebut setelah di konfirmasi, dia merasa bingung, karena dari sebelum terjadinya banjir tersebut pagar beton pembatas tanahnya yang berdempetan dengan proyek tersebut sudah rusak (jebol) juga plang yang bertuliskan tanah dijual juga hilang, akhirnya dia komplain ke pihak Paramount dan sudah melayangkan surat dengan harapan ada penyelesaian yang positif, ujarnya. (red)