Kepala Desa Baduy Protes Tak Pernah Rasakan Bantuan Dana Desa, Gaji Pegawai & Kegiatan Dibiayai Wisatawan
Baik dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, Provinsi Banten, maupun Pusat. Demikian itu disampaikan langsung oleh Kepala Desa (Kades) Kanekes, Jaro Oom. "Jadi kami belum pernah mendapatkan perhatian dana desa sampai saat ini," ujarnya dalam sambungan telepon, Minggu (30/11/2025).
Oom mengatakan, meskipun Desa Kanekes tidak diperbolehkan mengelola Dana Desa dengan alasan tertentu. Namun, pemberian Dana Desa untuk Desa Kanekes seharusnya bisa dikecualikan atau dikhsusukan oleh pemerintah. "Belum ada. Kami bukan tidak ingin menerima, tapi harusnya dikhususkan kalau untuk desa adat," katanya.
Lebih lanjut, Oom mengaku sudah pernah meminta agar dana Desa Kanekes bisa dikecualikan, akan tetapi hingga kini belum ada kepastian. "Sudah sering menghadap, minta permohonan agar bisa dikecualikan, tapi belum ada titik terang sampai sekarang," ujarnya.
Oom mengungkapkan, angaran untuk gaji pegawai dan kegiatan desa semuanya bersumber dari kunjungan wisatawan yang datang ke Baduy. "Bayar gaji dan kegiatan desa, itu semuanya cukup tidak cukup, dari pengunjung yang datang ke Baduy," ujarnya.
"Atu mau gimana, karena pemerintah tidak memperhatikan kebutuhan kami," sambungnya.
Lebih lanjut, Oom menyebutkan, ada tiga orang pegawai yang berkerja di Desa Kanekes yang secara statusnya adalah warga luar Baduy.
Tiga orang tersebut, di antaranya Sekertaris Desa (Sekdes) atau Carik, Staf dan Polisi Desa (Poldes). "Tiga orang itu bukan orang Baduy, tapi dari luar baduy yang bantu saya di desa," katanya.
Oom berharap kepada Pemerintah Pusat, Provinsi Banten dan Kabupaten Lebak, agar Desa Kanekes bisa mendapatkan perhatian Dana Desa. "Harapan saya, pemerintah bisa memberikan perhatian khusus lah Dana Desa itu. Soalnya kalau semuanya ditanggung dari pengunjung, belum tentu cukup buat kegiatan ini lah itu lah," pungkasnya. (red)
