Gerebek Markas Scamming, 11 WNA China Sulap Rumah Mewah Jadi Kantor Polisi Wuhan
Penipuan itu melibatkan 11 WNA asal China dengan target korban juga berasal dari negara yang sama.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol. Nicolas Ary Lilipaly mengungkapkan, untuk meyakinkan korbannya, ruangan-ruangan di rumah tersebut didesain sebagai kantor Polisi Distrik Wuhan.
“Mereka sudah beroperasi kurang lebih empat sampai lima bulan yang dicurigai mereka melakukan penipuan online,” kata Nicolas, Kamis (30/7/2025).
Kalpolres Metro Jakarta Selatan mengungkapkan, di ruangan yang digunakan, para pelaku membuat peredam suara. Para pelaku juga melarang orang lain masuk.
Pembantu yang ada di rumah itu hanya diperbolehkan melakukan aktifitas di lantai pertama. Sedangkan di lantai dua digunakan untuk melakukan aktifitas scamming.
“Jadi pembantu rumah tangga cukup di bawah saja dan tidak boleh masuk ke dalam untuk melakukan atau melihat ataupun mendengar aktifitas mereka,” kata Nicolas.
Sebelas tersangka masing-masing berinisial, LYF (45), SK (24), HW (33), CZ (47), YH (32), HY (48), LZ (33), CW (40), ZL (41), JW (36) dan SL (37).
Dalam penggerebekan itu, polisi menemukan sejumlah barang bukti dari peralatan komputer hingga baju seragam perwira polisi.
Dalam kasus itu, para pelaku dijerat pasal 28 Undang-Undang ITE) dan atau pasal 378 KUHP tentang tindak pidana penipuan. WNA asal China itu juga melakukan pelanggaran keimigrasian overstay. (red)